Indonesia mempunyai hasrat yang besar untuk menjadi pemain utama mobil listrik di dunia internasional. Itu menurut saya sangat bagus. Tetapi kita juga tidak bisa hanya menawarkan kekayaan alam bahwa kita mempunyai material-material yang dibutuhkan. Kenapa kita tidak mengelola sendiri. Mempersiapkan SDM dan Pusat Riset. Ini yang tidak terdengar dalam kampanye mengenai program elektrifikasi kendaraan listrik. Kok semuanya harus diserahkan ke investor luar negeri. Dalam beberapa diskusi yang saya ikuti dalam penerapan program elektrifikasi mobil listrik tidak ada visi yang jelas untuk membangun Pusat Riset Mobil Listrik. Kalau membahas hal itu pasti alasannya dana, bahwa kita belum sanggup karena untuk membangun pabrik Mobil Listrik itu mahal sekali, apalagi komponen-komponennya apalagi baterai itu masih sangat mahal. Jadi kita lebih baik menawarkan ke investor dan kita bisa mendapatkan uang dari pajak yang mereka bayarkan. Justru industri yang akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar di Indonesia dalam 3 tahun mendatang itu dari industri Mobil Listrik. Arah perkembangan industri otomotif adalah elektrifikasi kendaraan. Kenapa kita tidak bisa mempersiapkan SDM nya mulai dari Level Insinyur hingga Level Marketing. Kenapa hal ini sama sekali tidak dipikirkan. Mobil Listrik itu termasuk industri kreatif dan industri manufaktur. Dalam merancang sebuah produk Mobil Listrik harus diberikan kreativitas berpikir tanpa batas. Karena ini menggabungkan banyak keahlian baik ahli IT, ahli mesin, ahli desain, ahli pemasaran dll. Jadi industri yang menggabungkan banyak keahlian. Ini harus dipikirkan dalam jangka panjang oleh pembuat kebijakan. Jangan sampai kita hanya menjadi penonton di negeri sendiri padahal bahan baku pembuatannya dari Bumi Indonesia.
Septo Indarto
WA 0877 8301 2391.
Comments
Post a Comment