Skip to main content

Pasar modern dan pasar 5.0

 

Pasar modern itu bukan pasar untuk menjadi general market atau pasar umum tetapi akan semakin terpecah karena adanya segmentasi pasar. Hal ini yang terjadi di era masyarakat industri-informasi. Masyarakat industri-informasi adalah masyarakat yang cerdas dan kritis. Mereka hanya ingin membeli sebuah produk jika produk yang mereka beli mempunyai nilai lebih yang bisa diberikan kepada mereka. Hal ini yang saat ini menjadi sebuah kondisi yang kita lihat saat ini. Mereka tidak berbicara harga karena mereka berbicara kebutuhan, nilai dan kebanggaan ketika membeli sebuah produk. Jadi ada sebuah nilai dan pengalaman yang membuat mereka merasa puas, nyaman dan wow feelings dalam menggunakan produk tersebut.

Di era industri 5.0 hal itu sudah diantisipasi oleh departemen pemasaran untuk mengeluarkan lebih banyak produk Custom yang sangat dibutuhkan oleh para konsumen karena mereka sangat menginginkan kualitas lebih dan juga nilai lebih yang ingin mereka rasakan sebagai pengguna produk dari produk yang mereka beli. Di era pasar 5.0 jika kita melihat pertumbuhan pasar dari mobil listrik, perusahaan-perusahaan otomotif dunia seperti Hyundai, Tesla, Polestar, Volvo dll memberikan sebuah produk yang sangat berbeda kepada para konsumen sebagai pengguna mobil listrik. Nilai lebih yang ditawarkan adalah inovasi teknologi yang ditawarkan ke dalam sebuah mobil pintar atau smart car dari produk-produk andalan mereka. Ini yang menjadi nilai lebih dari produk mobil listrik dibandingkan produk mobil konvensional atau mobil BBM.

Para produsen mobil listrik tidak hanya semata-mata hanya menawarkan produk mobil kepada konsumen, tetapi nilai teknologi dari mulai performa mesin, daya kapasitas baterai, lamanya charging hingga pengoperasian software dalam mobil untuk menunjang mobilitas pengguna mobil dalam aktivitas harian mereka. Bahwa tidak bisa dipungkiri bahwa mobil listrik menciptakan segmentasi pasar yang difokuskan untuk konsumen yang cerdas. Segmentasi pasar mobil listrik akan semakin berkembang dan menjadi besar. Di sini diperlukan kejelian dari para produsen mobil listrik untuk memahami konsumen yang membutuhkan nilai lebih untuk produk mobil listrik yang ingin mereka beli.

Septo Indarto
WA 0877 8301 2391.

Comments

Popular posts from this blog

Personal Branding Dalam Dunia Politik

Kenapa Banyak Industri Manufaktur Indonesia Bangkrut?

Semenjak Covid-19, ekonomi Indonesia berjalan sangat lambat, berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi nasional dilakukan. Tetapi hasilnya tidak seperti diharapkan walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen pertahun tetapi kelas menengah pasca Covid-19 semakin tertekan keadaannya dan terjadi PHK massal dimana-mana. Industri manufaktur tutup. Perang Ukraina vs Rusia dan perang di kawasan Timur Tengah yang membuat harga energi menjadi mahal dan memukul ekspor membuat daya saing global Indonesia di bidang perdagangan menurun. Berbicara industri manufaktur bangkrut karena memang sejak lama industri manufaktur kita masih banyak mempertahankan mesin-mesin lama untuk memproduksi produk. Trend teknologi di industri manufaktur dunia, banyak pabrik tidak segera meng-upgrade nya dengan alasan masih layak pakai untuk dipertahankan. Ini semua memicu pengembangan inovasi produk - produk baru terhambat. Belum lagi banyak kebijakan yang tumpang tindih sehingga menyulitkan pengusaha un...

Menjadi Presiden