Skenario Geopolitik terburuk harus kita hadapi jika terjadi perang meletus dengan liar dan senjata nuklir hipersonik digunakan di wilayah Pasifik Timur terjadi. Kita tidak bisa memprediksi apakah cepat atau lambat akan terjadi karena yang akan memulai perang adalah negara-negara besar untuk memperebutkan pengaruh.
Kita mulai dari pertumbuhan ekonomi China dalam 20 tahun ini menunjukkan angka tertinggi yang menyebabkan China booming infrastruktur dan juga surplus ekonomi serta kemampuan China untuk memberikan bantuan ekonomi ke banyak negara di Asia-Afrika- Eropa. China juga terus memperkuat dan meng-up-grade kemampuan militer mereka supaya siap menghadapi perang Asia Raya. China juga secara diam-diam berhasil membuat rudal hipersonik yang membuat blok Barat merasa terancam dan ketakutan sampai akhirnya membuat aliansi militer AUKUS yang melibatkan Australia-Jepang-India-Amerika Serikat. Semua itu adalah respon mengenai kekuatan China yang begitu besar dengan skala Mega Death.
Pemerintah China di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jin Ping telah tegas mengatakan bahwa China akan mengubah tata dunia baru dan sejarah modern akan berpusat di China, China siap merebut kembali daerah-daerah yang dulu pernah menjadi wilayah China di era kekaisaran atau era para kaisar China berkuasa ratusan hingga ribuan tahun yang lalu. Artinya China tidak akan tunduk pada hukum internasional saat ini. Karena China merasa daerah-daerah yang telah menjadi milik negara lain atau telah merdeka seperti Taiwan adalah milik China atau bagian dari China. China selalu menyebut bahwa Taiwan adalah provinsi yang membangkang.
Militer China juga akan mempergunakan kemampuan teknologi AI untuk melakukan sabotase tanpa mengirim seorang agen mata-mata atau pasukan khusus ke negara-negara bersangkutan. AI untuk kepentingan militer digunakan untuk memblok peralatan lawan tanpa bisa melawan balik ke pasukan China. China menggunakan balon udara yang disamarkan menjadi balon cuaca yang terbang di angkasa dan menargetkan sekitar 40 negara untuk mencari informasi berkaitan dengan data intelijen dalam jumlah besar. Bahwa dunia modern adalah dibawah kekuasaan China dan China akan memperjuangkan konsep itu menjadi kenyataan dalam politik global.
SEPTO INDARTO The Global Strategist Analysist For HR Business Leadership WA 62 877 8301 2391.
Comments
Post a Comment