Skip to main content

Kepemimpinan di Era Industri 5.0

Kepemimpinan Di Era Industri 5.0
Septo Indarto #HRInnovative #Industry5.0

Kepemimpinan di era industri 5.0 akan semakin kompleks karena akan menghadapi tantangan yang baru. Di mana para pemimpin harus mengatur para profesional yang mempunyai kompetensi dalam dunia kerja. Para pemimpin harus keluar dari zona nyaman dengan langkah berani. Para pemimpin harus mengerti mengenai dunia teknologi yang semakin berkembang untuk peningkatan produktivitas para pegawai.


Para pemimpin yang hidup dalam era industri 5.0 dan organisasi perusahaan 5.0 harus berani secara terus menerus menciptakan perubahan besar karena tantangan yang paling berat adalah menyatukan ide-ide yang lahir dari para pegawainya. Ini adalah kondisi yang akan anda temui dan anda rasakan sebagai seorang pemimpin dalam memimpin organisasi perusahaan 5.0. Kondisi ini mengharuskan anda mempunyai kapabilitas dan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Para pemimpin di era industri 5.0 harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mempunyai kemampuan tingkat adaptasi terhadap perubahan yang terjadi, mempunyai persepsi dan wawasan yang luas terhadap perubahan teknologi yang berkembang sangat cepat.
2. Mampu menangani sebuah team work yang multikultural dengan berbagai latar belakang yang berbeda dan berasal dari negara yang berbeda.
3. Mempunyai kemampuan untuk melibatkan para staf dan menciptakan partisipasi mereka dalam mengerjakan sebuah proyek.

Menurut John W. Work (1996:76-77) para pemimpin di era masa depan harus bersedia untuk menerima tantangan fundamental:
1. Seorang pemimpin harus menjadi lebih peka dan juga memahami semua mengenai perbedaan etnis, budaya, gender.
2. Seorang pemimpin harus memiliki visi untuk kemajuan tempatnya bekerja.
3. Pemimpin harus bersedia untuk merancang dan juga mengimplementasikan proses-proses komunikasi yang baru dan juga berbeda.
4. Pemimpin harus bersedia membuka komitmen penuh dalam upaya mendayagunakan para staffnya yang berasal dari berbagai latar belakang secara efektif. Pemimpin harus menjadi jembatan komunikasi antara organisasi perusahaan dan masyarakat luas.

Para pemimpin akan diuji gaya kepemimpinannya dalam mengelola sebuah organisasi di era industri 5.0. Para pemimpin harus memimpin dengan cara yang efektif untuk menggerakkan semua orang ke arah tujuan yang dicita-citakan dalam sebuah organisasi perusahaan. Ini menyangkut sebuah kapabilitas yang sangat besar menyangkut kemampuan untuk memimpin. Kita perlu pemimpin yang mempunyai visi yang besar tetapi terarah. Jika tidak maka kinerja sebuah organisasi akan berjalan sangat lambat sekali. Kita sama sekali tidak membutuhkan seorang pemimpin yang hanya sebagai sebuah simbol dan hanya mampu menunjukkan saya adalah manager di perusahaan X. Tidak…sama sekali kita tidak membutuhkan para pemimpin seperti itu.

Mari kita belajar kembali mengenai dasar kepemimpinan yang pernah kita pelajari. Kata pemimpin berasal dari bahasa Inggris yaitu Leader sedangkan kepemimpinan berasal dari kata Leadership. Pemimpin adalah orang atau individu sedangkan kepemimpinan adalah gaya yang diterapkan oleh seorang pemimpin. Menurut Kouzes (2004:17) pemimpin adalah pionir atau perintis sebagai orang yang bersedia untuk melangkah ke dalam sebuah situasi yang tidak diketahui jadi masuk ke dalam zona atau wilayah baru. Oleh karena itu seorang pemimpin harus mempunyai keberanian besar, visi-misinya yang besar, mempunyai cara berpikir yang sangat maju. Pemimpin harus mempunyai visi besar yang dapat membawa organisasi perusahaan ke masa depan dan juga mampu untuk melewati semua tantangan yang serba sulit. Dia harus menjadi penuntut untuk para anak buahnya dan melaksanakan tugas dan fungsinya.
Kepemimpinan adalah kelompok ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial karena mempunyai prinsip-prinsip dan juga rumusan-rumusan dalam meningkatkan kesejahteraan manusia. Kepemimpinan adalah sebuah cara bagaimana seorang pemimpin dapat memberikan sebuah arahan yang benar.

Menurut Robbins (2006: 432): Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan untuk mempengaruhi sebuah kelompok untuk menuju pencapaian sebuah sasaran. Sasaran ini adalah sebuah target yang sangat jelas. Menurut Kouzes dan Posner (2004:3): Kepemimpinan adalah penciptaan cara bagi orang untuk ikut berkontribusi dalam mewujudkan sesuatu hal yang luar biasa.
Kepemimpinan dapat disimpulkan:
1. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh dan semua tugas dapat dijalankan dengan baik.
2. Kepemimpinan mencakup proses komunikasi. Komunikasi akan mempengaruhi cara berprilaku dan kinerja para anak buahnya atau pengikutnya
3. Kepemimpinan harus memfokuskan mengenai tujuan yang akan dicapai. Pemimpin harus bertindak dengan cara yang efektif dan itu semua berhubungan dengan tujuan individu, kelompok dan organisasi.
Membangun sebuah organisasi bukanlah pekerjaan yang mudah karena semua aspek harus dipertimbangkan. Sebelum kita membangun sebuah organisasi maka kita harus menulis mengenai visi dan misi untuk organisasi yang akan kita bangun sehingga tujuannya jelas. Tanpa itu semua sangat mustahil untuk membangun sebuah organisasi. Jadi kita membangun sebuah organisasi karena kita mempunyai goal atau tujuan bersama yang ingin kita capai.

Pengertian dari organisasi adalah sebuah institusi yang terdapat sekelompok orang dan mereka bersedia untuk bekerja sama satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama. Jadi poin yang penting adalah sebuah tujuan bersama yang ingin dicapai. Dalam mengelola sebuah organisasi maka kita harus mempunyai seorang pemimpin yang dapat mengelola organisasi tersebut oleh karena itu kemampuan manajemen sangat diperlukan.
Teori Klasik yang masih banyak dipakai oleh para pakar mengenai empat fungsi pokok dari manajemen adalah:
1. Planning.
2. Organizing.
3. Leading
4. Controlling.
Pakar manajemen Hicks dan Bullet (1984) membangun fungsi manajemen menjadi:
1. Planning
2. Organizing.
3. Motivating
4. Controlling
Pakar manajemen Louis Allen (1958):
1. Planning
2. Organizing.
3. Coordinating.
4. Motivating.
5. Controlling.
Pakar manajemen Koontz dan Weihrich (1990):
1. Planning.
2. Organizing.
3. Staffing.
4. Leading.
5. Controlling.

Hal yang kita bisa simpulkan dari para pakar manajemen adalah langkah pertama yang harus ditempuh adalah perencanaan yang akan menentukan ke arah mana organisasi akan dibawa. Hal yang kedua adalah bagaimana mengatur organisasi tersebut untuk mengatur mengenai aturan main, struktur, dan orang-orang yang mempunyai kapabilitas untuk mengisi posisi tersebut. Langkah ketiga adalah mengimplementasikan dari tujuan-tujuan yang telah dibuat untuk dijalankan. Terakhir adalah tugas dari seorang pemimpin untuk mengendalikan jalannya organisasi. Ini penting sekali supaya organisasi dapat berjalan dengan baik.
Tugas dari seorang pemimpin untuk memimpin perencanaan, pengorganisasian, pengendalian. Jadi organisasi dapat berjalan dengan baik karena kemampuan manajemen yang baik dari pemimpinnya.

SEPTO INDARTO The Global Strategist Analysist For HR Business Leadership 
WA 0877 8031 2391

Comments

Popular posts from this blog

Pekerjaan Anda

Ketika Anda saat ini sedang bekerja dalam sebuah perusahaan maka banyak sekali pekerjaan harian yang Anda harus lakukan. Seringkali walaupun itu adalah pekerjaan harian atau rutinitas dan Job Descriptions dari atasan yang diberikan kepada Anda tetap membuat Anda lelah. Tentu untuk mencari solusinya hal tersebut sangat penting bagi diri Anda untuk menyelesaikan semua pekerjaan tersebut. Anda merasa lelah hal itu merupakan hal yang wajar karena manusia bukan sebuah robot. Ada satu hal yang Anda harus lakukan untuk mengatasi semua masalah untuk membuat diri Anda maju di tempat kerja Anda, ketika Anda sedang mengalami  kejenuhan dalam bekerja, mulailah menciptakan sebuah solusi yang sederhana untuk menyelesaikan pekerjaan Anda supaya lebih cepat dan efisien sehingga mampu menciptakan motivasi bagi diri Anda supaya bisa bekerja lebih baik dan dalam periode tertentu akan memberikan kepercayaan diri yang besar bagi diri Anda untuk menjadi orang yang sangat sukses dalam bidang pekerjaan Anda.

Kenapa Banyak Industri Manufaktur Indonesia Bangkrut?

Semenjak Covid-19, ekonomi Indonesia berjalan sangat lambat, berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi nasional dilakukan. Tetapi hasilnya tidak seperti diharapkan walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen pertahun tetapi kelas menengah pasca Covid-19 semakin tertekan keadaannya dan terjadi PHK massal dimana-mana. Industri manufaktur tutup. Perang Ukraina vs Rusia dan perang di kawasan Timur Tengah yang membuat harga energi menjadi mahal dan memukul ekspor membuat daya saing global Indonesia di bidang perdagangan menurun. Berbicara industri manufaktur bangkrut karena memang sejak lama industri manufaktur kita masih banyak mempertahankan mesin-mesin lama untuk memproduksi produk. Trend teknologi di industri manufaktur dunia, banyak pabrik tidak segera meng-upgrade nya dengan alasan masih layak pakai untuk dipertahankan. Ini semua memicu pengembangan inovasi produk - produk baru terhambat. Belum lagi banyak kebijakan yang tumpang tindih sehingga menyulitkan pengusaha un

The Power of AI Changes the World.

The Power of AI Changes the World. SEPTO INDARTO's the Global Strategist 2024. China, America, England, Germany, France, India, Qatar, Taiwan are currently competing to create the most advanced AI technology in the world. These countries are not only developing programming languages but also driving the technology manufacturing industry for AI development such as the semiconductor industry. The future of the world lies in innovation in AI development for everyday life. Even India will develop AI tThe Power of AI Changes the Worldechnology for public health services for the Indian people so that all Indian residents totaling more than 1 billion have complete records of their health history and hospitals will easily recommend appropriate treatment to their patients according to health managed by AI. This is an extraordinary major progress. China through government policy will support AI technology by providing large amounts of funding and research facilities to companies that will de