Harga Mobil Listrik yang mahal merupakan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia dalam melakukan transisi mobil BBM ke mobil listrik. Perbedaan harga mobil listrik dengan mobil BBM bisa terpaut hingga Rp 340 juta. Ini ternyata yang masih memberatkan konsumen untuk mau membeli mobil listrik walaupun pemerintah menawarkan intensif dan mulai membangun infrastruktur pengisian daya listrik di banyak tempat. Hal itu belum mampu menggerakkan konsumen untuk mau beralih ke mobil listrik. Alasan lain adalah waktunya pengisian daya listrik yang bisa mencapai 1-8 jam yang menyebabkan konsumen masih ragu untuk membeli mobil listrik.
Semenjak Covid-19, ekonomi Indonesia berjalan sangat lambat, berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi nasional dilakukan. Tetapi hasilnya tidak seperti diharapkan walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen pertahun tetapi kelas menengah pasca Covid-19 semakin tertekan keadaannya dan terjadi PHK massal dimana-mana. Industri manufaktur tutup. Perang Ukraina vs Rusia dan perang di kawasan Timur Tengah yang membuat harga energi menjadi mahal dan memukul ekspor membuat daya saing global Indonesia di bidang perdagangan menurun. Berbicara industri manufaktur bangkrut karena memang sejak lama industri manufaktur kita masih banyak mempertahankan mesin-mesin lama untuk memproduksi produk. Trend teknologi di industri manufaktur dunia, banyak pabrik tidak segera meng-upgrade nya dengan alasan masih layak pakai untuk dipertahankan. Ini semua memicu pengembangan inovasi produk - produk baru terhambat. Belum lagi banyak kebijakan yang tumpang tindih sehingga menyulitkan pengusaha un...
Comments
Post a Comment