Skip to main content

Perbedaan Industri 4.0 dan Industri 5.0

 

Perbedaan Industri 4.0 dan Industri 5.0

Industri 4.0 berfokus mengotomatisasi sebuah pekerjaan, sementara Industri 5.0 fokus pada bagaimana mengoptimasi jam kerja untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang lebih cepat dan efisien.

Industri 4.0 berfokus pada efektivitas otomatisasi sebuah mesin dan teknologi, sementara Industri 5.0 fokus pada bagaimana mengoptimasi pengetahuan seseorang dalam bekerja dengan bantuan AI dan robot fisik.

Industri 4.0 berfokus pada sistem komputerisasi, sementara Industri 5.0 fokus pada bagaimana mempercepat pekerjaan dengan bantuan mesin untuk keberlangsungan dan kesejahteraan manusia yaitu robot fisik dan AI di dukung teknologi IoT.

 

Revolusi Industri 5.0 dimulai ketika industri 4.0 sudah mencapai puncaknya dan para pakar berpendapat bahwa era industri 4.0 dapat disempurnakan lagi. Jadi industri 5.0 adalah evolusi dari industri 4.0

Industri 4.0 yang mulai diperkenalkan sejak 2011 dimaksudkan untuk memodernisasi proses bisnis, terutama pada industri manufaktur pada awalnya diterapkan di Jerman pada acara Hannover Fair. Era ini juga memperkenalkan banyak teknologi yang bahkan banyak pelaku industri yang masih beradaptasi seperti AI dan IoT untuk memudahkan pekerjaan mereka. Kemudian di tahun 2017, Jepang lah yang pertama kali memperkenalkan visi dari Revolusi Industri 5.0. Saat itu, konsep ini mereka sebut sebagai Society 5.0 pada pameran CeBIT di Jerman. Ketika industri 4.0 menggaungkan wacana bahwa AI akan menggantikan manusia, industri 5.0 justru tidak beranggapan demikian. Industri 5.0 berfokus kepada kolaborasi antara tenaga kerja manusia+Robot Fisik+AI dalam melakukan sebuah pekerjaan.

 

Sebagai penyempurnaan era 4.0, adanya teknologi seperti AI dan robot justru hadir untuk bekerja sama dengan manusia. Revolusi Industri 5.0 mendorong efisiensi serta produktivitas berkat adanya teknologi yang dimanfaatkan oleh kecerdasan manusia. Sebagai contoh, saat banyak orang yang menggunakan ChatGPT yaitu mesin pencari berbasis teknologi AI bernama ChatGPT untuk mencari tahu mengenai banyak informasi yang dbutuhkan sebagai mesin pencari dan mengerjakan banyak hal. Tetapi, ChatGPT juga tidak akan dapat berfungsi dengan optimal tanpa dukungan kecerdasan manusia sebagi pengguna dan harus terus disempurnakan dalam memberikan perintah yang tepat ketika digunakan oleh para pengguna. Jadi disini sangat jelas bahwa peran manusia semakin sentral dan vital bagi pengembangan konsep industry 5.0 diberbagai pekerjaan dan juga aktivitas kehidupan manusia.

Contoh lainnya adalah penggunaan software HRIS untuk departemen HRD atau para praktisi HRD yang berbasis teknologi cloud. Dengan bantuan manusia, teknologi ini dapat mengefisiensi semua pekerjaan HR dan bahkan di fitur-fitur tertentu berorientasi pada kesejahteraan karyawan. Ini tentu akan memperceapat HR dalam bekerja.

Kesimpulannya adalah Industri 5.0 mempunyai peran yang lebih besar dari hanya untuk menciptakan efisiensi secara ekonomi dan produktivitas, Industri 5.0 secara spesifik merefleksikan pergeseran fokus dari nilai ekonomi sebuah negara menjadi menuju pergeseran yang berfokus pada nilai sosial dan kesejahteraan dari kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial  terutama para pekerja yang terlibat di dalamnya dalam sebuah proses industri dilihat dari segi ekonomi dan masyarakat yang hidup dalam sebuah negara atau wilayah yang menerapkan industri 5.0 dilihat dari segi sosial.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Sedekah Dalam Islam

Sedekah, atau memberikan amal, adalah tindakan mulia dalam agama Islam yang sangat dihargai dan dianjurkan. Berikut adalah beberapa kisah inspiratif tentang sedekah dalam Islam: 1. Kisah Abu Bakar As-Siddiq Abu Bakar As-Siddiq, sahabat dekat Nabi Muhammad SAW, dikenal karena kemurahan hatinya. Suatu hari, ketika Nabi meminta para sahabatnya untuk memberikan sedekah untuk membiayai perang, Abu Bakar datang dengan seluruh harta kekayaannya. Nabi bertanya, "Apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu?" Abu Bakar menjawab, "Aku tinggalkan Allah dan Rasul-Nya untuk mereka." 2. Kisah Utsman bin Affan Utsman bin Affan, sahabat Nabi Muhammad SAW, terkenal karena kedermawanannya. Saat Madinah mengalami kelaparan, Utsman membeli sebuah sumur dari seorang Yahudi dan menyumbangkannya untuk kepentingan umat Islam. Hal ini membuat umat Islam bisa mendapatkan air bersih secara gratis. 3. Kisah Seorang Wanita Peminta-minta Dalam sebuah hadits, diceritakan tentang seorang wanita yang d...

Personal Branding Dalam Dunia Politik

Menjadi Presiden