Can Machines Think? (Dapatkah Sebuah Mesin Mempunyai Kemampuan Untuk Berpikir?) Itu adalah sebuah pertanyaan yanh diajukan oleh Alan Turin Bapak Komputer mengenai kemampuan mesin untuk berpikir dalam sebuah judul tulisan Computing Machinery and Intelligence di tahun 1950. Mengenai kemampuan mesin dapat berpikir atau tidak? Pada waktu itu Alan Turin masih sangat sulit untuk membedakan antara apa itu mesin dan apa itu berpikir?
Alan Turin pun terus berpikir dan mampu untuk mengubah pertanyaannya yang lebih ke arah praktikal untuk bisa di jawab, dia mengajukan sebuah ide mengenai bagaimana cara kita menguji apakah sebuah mesin dapat benar-benar untuk berpikir di masa depan seperti manusia berpikir. Dia menulis sebuah paper yang dikemudian hari kita kenal sebagai Artificial Intelligence (AI) dengan menciptakan sebuah permainan yang mempu untuk melakukan sebuah eksperimen, dia menyebutnya sebagai The Imitation Game yang kemudian dikenal sebagi tes Turin.
Tes Turing merupakan sebuah awal dari eksperimen mengenai masa depan bahwa ada mesin yang bisa menyamai kecerdasan manusia. Turin kemudian mengajukan sebuah pertanyaan: Sebuah komputer bisa dapat disebut cerdas jika dapat membuat manusia untuk dapat percaya bahwa dia manusia atau berprilaku selayaknya manusia. Kemudian Turing mengembangkan sebuah tes untuk menguji sebuah tes untuk menguji apakah sebuah program dalam melakukan percakapan pesan-pesan yang diketik secara online dengan interpretator (seorang manusia) selama lima menit untuk bisa menebak apakah percakapan tersebut dilakukan oleh mesin atau manusia. Program tersebut dapat dinyatakan lolos jika mampu membuat manusia mampu untuk percaya sekitar 30 persen dari waktu yang dipakai untuk percakapan tersebut.
Akhirnya pada tahun 2014 sebuah program Chatbot yang bernama Eugene Goostman mampu untuk melewati tes itu dan para interpreter di Royal Society, London, Inggris berpikir dan mengira bahwa mereka sedang berbicara dengan seorang anak yang berusia 13 tahun, padahal pada kenyataannya mereka sedang berbicara dengan sebuah mesin. Dari uji coba tersebut AI kemudian terus berkembang dan mampu untuk meniru fungsi kognitif manusia yang dimulai dari kemampuan untuk menganalisa data, memahami pola gambar dan gerakannya, mengenali lingkungan di sekitarnya serta membuat sebuah keputusan untuk bertindak dan berbuat.
Septo Indarto
Ekonomi Antariksa
WA 0877 8301 2391.
Comments
Post a Comment