Skip to main content

Perkembangan Mobil Listrik Semakin Pesat

Dalam dua tahun terakhir yaitu dari tahun 2020 ketika saya mulai melihat perkembangan mobil listrik sampai tahun 2023 ternyata sangat luar biasa inovasinya. Pemain-pemain baru banyak yang bermunculan. Hampir setiap negara ingin membuat mobil listrik karena akan membawa banyak inovasi teknologi baru ke dalam mobil. Dari tahun ke tahun juga, mobil listrik mulai menjadi pilihan para konsumen. Merek seperti Tesla, Hyundai Ioniq, NIO, Wuling dll banyak dicari oleh konsumen. Dalam lima tahun ke depan akan lebih dari 100 merek yang akan memperebutkan pasar mobil listrik secara global.  Pemain lama seperti Toyota, BMW, Mercedes Benz, Ford, Volvo yang lebih dikenal lebih dahulu dalam produk mobil konvensional yaitu mobil BBM juga harus bersaing dengan Tesla, Hyundai Ioniq, Apple, NIO sebagai pemain baru. Tentu persaingan akan semakin seru dan berapa banyak konsumen akan memilih produk dari pemain lama dan pemain baru, tentunya akan dilihat dari test pasar.

Mobil listrik itu bukan mobil baru, teknologinya sudah diperkenalkan seratus tahun yang lalu. Tetapi kita juga harus mengakui bahwa Tesla adalah perintis teknologi baru untuk mobil listrik. Tanpa inovasi dari Tesla mobil listrik tidak akan menjadi populer seperti saat ini. Elon Musk adalah salah satu orang yang berjasa memperkenalkan inovasi mobil listrik ke banyak orang. Standar teknologi baru mobil listrik banyak diciptakan oleh Tesla, seperti baterai, layar display besar disamping setir, teknologi Autonomous dll. Maka banyak pemain baru dan pemain lama yang awalnya produknya mengikuti apa yang Tesla ciptakan yang sekarang kita jumpai di berbagai merek mobil listrik.

Tahun depan 2023, penjualan mobil listrik akan semakin meningkat baik di pasar global dan di pasar Indonesia.

Septo Indarto
WA 0877 8301 2391.

Comments

Popular posts from this blog

Personal Branding Dalam Dunia Politik

Kenapa Banyak Industri Manufaktur Indonesia Bangkrut?

Semenjak Covid-19, ekonomi Indonesia berjalan sangat lambat, berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi nasional dilakukan. Tetapi hasilnya tidak seperti diharapkan walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen pertahun tetapi kelas menengah pasca Covid-19 semakin tertekan keadaannya dan terjadi PHK massal dimana-mana. Industri manufaktur tutup. Perang Ukraina vs Rusia dan perang di kawasan Timur Tengah yang membuat harga energi menjadi mahal dan memukul ekspor membuat daya saing global Indonesia di bidang perdagangan menurun. Berbicara industri manufaktur bangkrut karena memang sejak lama industri manufaktur kita masih banyak mempertahankan mesin-mesin lama untuk memproduksi produk. Trend teknologi di industri manufaktur dunia, banyak pabrik tidak segera meng-upgrade nya dengan alasan masih layak pakai untuk dipertahankan. Ini semua memicu pengembangan inovasi produk - produk baru terhambat. Belum lagi banyak kebijakan yang tumpang tindih sehingga menyulitkan pengusaha un...

Menjadi Presiden