Skip to main content

Pembangunan dan Pekerjaan Lebih Banyak Melibatkan Robot

 

Yang harus diperhatikan oleh para pembuat kebijakan negara saat ini bahwa pembangunan yang dilakukan sudah bergeser arahnya. Pembangunan yang dilakukan sudah tidak akan banyak melibatkan tenaga kerja manusia lagi dan begitu juga terhadap lowongan kerja yang disediakan oleh organisasi pemerintah dan organisasi swasta. Era tenaga kerja manusia dalam jumlah besar di dalam proses 3-5 tahun akan segera berakhir. Kita akan membutuhkan lebih banyak keterlibatan robot dan ini akan menjadi kebutuhan di seluruh dunia. Proses PHK yang terjadi di seluruh dunia menegaskan hal itu, bahwa para pengusaha tidak terlalu membutuhkan tenaga kerja manusia dalam jumlah besar. Hanya 20 persen saja tenaga kerja yang dibutuhkan tetapi mempunyai kualifikasi tingkat tinggi dan mampu bekerja multitasking dan memberikan job desk kepada tenaga kerja robot.

Saat ini harus dipikirkan lagi sistem ekonomi digital sudah berubah menjadi the Digital of Robot. Peran manusia memang sudah dikurangi karena robot dinilai bekerja lebih cepat dan juga tanpa kenal rasa lelah, sehingga perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan dari biaya lembur, makanan, asuransi, transport dll diluar gaji pokok. Era tenaga kerja manusia dalam jumlah besar perlahan akan diakhiri oleh banyak perusahaan dan mereka akan lebih fokus kepada robot untuk membantu meningkatkan produktivitas perusahaan.

Sistem Ekonomi campuran yaitu kolaborasi tenaga kerja manusia dan tenaga kerja robot adalah salah satu pilihan yang harus diterapkan. Jika tidak akan banyak tenaga kerja manusia yang akan tersingkir dan menciptakan masalah sosial baru di masyarakat.

Septo Indarto
WA 0877 8301 2391.

Comments

Popular posts from this blog

Personal Branding Dalam Dunia Politik

Kenapa Banyak Industri Manufaktur Indonesia Bangkrut?

Semenjak Covid-19, ekonomi Indonesia berjalan sangat lambat, berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi nasional dilakukan. Tetapi hasilnya tidak seperti diharapkan walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen pertahun tetapi kelas menengah pasca Covid-19 semakin tertekan keadaannya dan terjadi PHK massal dimana-mana. Industri manufaktur tutup. Perang Ukraina vs Rusia dan perang di kawasan Timur Tengah yang membuat harga energi menjadi mahal dan memukul ekspor membuat daya saing global Indonesia di bidang perdagangan menurun. Berbicara industri manufaktur bangkrut karena memang sejak lama industri manufaktur kita masih banyak mempertahankan mesin-mesin lama untuk memproduksi produk. Trend teknologi di industri manufaktur dunia, banyak pabrik tidak segera meng-upgrade nya dengan alasan masih layak pakai untuk dipertahankan. Ini semua memicu pengembangan inovasi produk - produk baru terhambat. Belum lagi banyak kebijakan yang tumpang tindih sehingga menyulitkan pengusaha un...

Menjadi Presiden