Skip to main content

Pasar Mobil Listrik Asia Tenggara

 Pasar Mobil Listrik di Kawasan Asia Tenggara

Pasar mobil listrik di kawasan Asia Tenggara akan terus berkembang karena permintaannya akan semakin tinggi dari tahun ke tahun dan setiap negara di kawasan Asia Tenggara dalam jangka waktu 30 tahun terakhir mempunyai angka pertumbuhan ekonomi dan angka perdagangan yang tinggi.

Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan perdagangan di dukung oleh stabilitas politik dan stabilitas keamanan yang sangat bagus sehingga kawasan Asia Tenggara sangat stabil dan sangat bebas dari berbagai macam gejolak politik dan keamanan sehingga mampu untuk pertumbuhan ekonomi.

Investor-investor dari Eropa, Amerika dan Asia banyak menanamkan modal mereka di kawasan Asia Tenggara untuk mendukung Kepentingan bisnis mereka dalam jangka panjang. Negara-negara di Asia Tenggara juga menyadari mengenai teknologi kendaraan yang akan membantu terciptanya lingkungan kerja yang positif untuk menjaga kesehatan dari orang-orang yang berusia produktif. 

Mobil listrik mulai masif masuk ke pasar Asia Tenggara dimulai pada tahun 2020, dimana beberapa merek seperti Hyundai secara bertahap mulai masuk dan menciptakan pasar mobil listrik. Pabrikan asal Korea Selatan yaitu Hyundai merupakan brand global dan terlihat sangat agresif dalam meluncurkan produk-produk mobil listrik yaitu Hyundai Kona dan Hyundai IONIQ dan memperkenalkannya kepada konsumen.

Inovasi yang diperkenalkan secara bertahap mendapat respon yang sangat positif dari konsumen. Konsumen mulai melihat mobil listrik sebagai teknologi masa depan yang ramah lingkungan dengan biaya operasional yang lebih murah.

Comments

Popular posts from this blog

Personal Branding Dalam Dunia Politik

Kenapa Banyak Industri Manufaktur Indonesia Bangkrut?

Semenjak Covid-19, ekonomi Indonesia berjalan sangat lambat, berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi nasional dilakukan. Tetapi hasilnya tidak seperti diharapkan walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen pertahun tetapi kelas menengah pasca Covid-19 semakin tertekan keadaannya dan terjadi PHK massal dimana-mana. Industri manufaktur tutup. Perang Ukraina vs Rusia dan perang di kawasan Timur Tengah yang membuat harga energi menjadi mahal dan memukul ekspor membuat daya saing global Indonesia di bidang perdagangan menurun. Berbicara industri manufaktur bangkrut karena memang sejak lama industri manufaktur kita masih banyak mempertahankan mesin-mesin lama untuk memproduksi produk. Trend teknologi di industri manufaktur dunia, banyak pabrik tidak segera meng-upgrade nya dengan alasan masih layak pakai untuk dipertahankan. Ini semua memicu pengembangan inovasi produk - produk baru terhambat. Belum lagi banyak kebijakan yang tumpang tindih sehingga menyulitkan pengusaha un...

Menjadi Presiden