Skip to main content

John Leland dan Perjuangan Membela Hak-Hak Muslim Sebagai Cita-Cita Amerika Yang Egaliter.

John Leland dan Perjuangan Membela Hak-Hak Muslim Sebagai Cita-Cita Amerika Yang Egaliter. Septo Indarto
Septo’s Note
John Leland adalah seorang pengacara yang mempunyai pandangan universal sejak awal terbentuknya Amerika sebagai sebuah negara setelah kemerdekaan 1776. Dia adalah orang yang mempunyai pandangan lurus karena dia berhasil mewujudkan keyakinannya bahwa harus ada dinding pemisah yang kuat dan mutlak antara pemerintah dan agama. Dia selalu berpidato dengan konsisten tentang pemerintahan Amerika yang sangat ideal bahwa Amerika adalah negara semua orang yang mempunyai latar belakang dan agama yang berbeda. John Leland dikenal mempunyai prinsip yang kuat dan membela hak-hak sipil dan keagamaan bagi semua orang… Dia selalu mengatakan bahwa Amerika bukan hanya tanah bagi sesama penganut agama Protestan…. Dia tanpa kenal lelah selalu menyebut hak-hak umat Muslim dalam permintaannya terhadap keadilan dalam masyarakat Amerika. Sedangkan pada waktu itu belum diketahui apakah Muslim telah tinggal di Amerika atau jika ada sebuah komunitas Muslim di sebuah kota atau daerah berapa jumlahnya itu juga sama sekali belum di ketahui. Tapi dia mempunyai pandangan bahwa suatu hari nanti Muslim akan menjadi bagian dari masyarakat Amerika. Mereka mempunyai hak dan yang sama dengan masyarakat Amerika lainnya dan juga harus membela Amerika sama seperti warga Amerika lainnya. John Leland adalah seorang penganut baptis dan juga seorang ahli hukum. Dia telah mempunyai gagasan yang kuat dan matang yang pada waktu itu sangat jarang dijumpai. Apalagi dia hidup dalam pemikiran Kristen Eropa abad 16 dan abad 17 yang tidak mencapai modifikasi hukum sebelum datang ke Amerika.
Banyak sejarawan yang menulis bahwa pemikiran John Leland sangat dipengaruhi oleh Locke dan Jefferson. Sementara Lock sebagai seorang yang universal sangat percaya bahwa Muslim mempunyai hak yang sama dan harus mendapatkan toleransi. Dari Jefferson dia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga bahwa negara mempunyai kewajiban untuk membela hak-hak sipil mereka dan mengabadikan mereka dalam undang-undang negara bagian. Dua pendapat tokoh yang paling berpangruh itu yang membekas dalam hati dan pikiran John Leland yang kemudian menjadi sumber inspirasi perjuangan dalam memperjuangkan nilai-nilai universal bagi semua orang tanpa melihat latar belakang agamanya. Ini yang kemudian menjadi salah satu kekuatan bagi terciptanya kebebasan beragama bagi orang Amerika. John Leland tanpa kenal lelah berjuang demi agama dan kebebasan hak-hak individu. Dia berani melawan opini banyak orang yang pada waktu itu hanya memusatkan perhatian kepada agama Kristen Protestan menjadi agama negara. Dia dengan berani memperjuangkan kesetaraan politik terhadap umat Muslim, Katolik dan Yahudi. Keyakinan yang dia perjuangkan adalah dia mendukung cita-cita Amerika yang majemuk secara agama jauh sebelum visi ini menjadi kenyataan yang kita lihat pada era masyarakat Amerika yang modern.
Perjuangannya tidak sia-sia dalam memperjuangkan keyakinan politiknya untuk kesetaraan hak-hak dan kewajiban bagi semua orang yang menjadi warga negara Amerika. Kita bisa melihat hasil perjuangannya dalam era politik modern Amerika ketika dua perempuan Muslimah berhasil terpilih menjadi anggota Kongres.
Dua Perempuan Muslimah Berhasil Terpilih Menjadi Anggota Kongres Amerika Serikat
Sebuah kabar yang luar biasa kita dengar dari Amerika Serikat yaitu dalam pemilu jeda 2018 yang diselenggarakan hari Selasa (6/11/2018). Dua orang Muslimah yaitu Ilham Omar dan Rashida Tlaib berhasil menjadi dua orang perempuan Muslimah pertama yang resmi menjadi anggota Kongres Amerika Serikat. Keduanya adalah kader dari Partai Demokrat.
AFP telah memberitakan Rabu (7/11/2018) Omar berhasil terpilih menjadi anggota House of Representatives dari Negara Bagian Minnesota dengan meraih suara 78,4 persen suara dengan mengalahkan kandidat dari Partai Republik Jennifer Zielinski yang meraih suara sebesar 24,6 persen. Omar menggantikan Keith Ellison. Keith Ellison adalah Muslim pertama yang menduduki posisi di Kongres. Saat ini Keith Ellison ditugaskan sebagai jaksa Minnesota.
Sementara Rashida Tlaib adalah politisi dari Detroit yang berhasil memenangkan kursi House of Representatives dari Negara Bagian Michigan. Dia juga adalah perempuan Muslimah pertama yang menjabat sebagai anggota badan legislatif Michigan ada satu dekade silam.
Ini adalah sejarah bagi politik modern Amerika Serikat.
John Leland juga seorang politisi yang banyak menyuarakan persamaan hak asasi. Dia telah banyak berkorban mengenai apa yang diyakininya. Gagasan mengenai hak asasi Leland diketahui dari Madison dan perundang-undangan Virginia yang dibuat oleh Jefferson. Bahwa Rancangan Undang-Undang untuk membangun kebebasan beragama di Virginia menjelaskan bahwa apapun setiap pelanggaran yang terjadi terhadap kemampuan sipil seorang warga negara merupakan gangguan terhadap hak-hak alamiah umat manusia. Tahun 1785 Madison membuat Memorial and Remonstrance yang menyatakan:
Agama setiap orang harus diserahkan kepada keyakinan dan hati nurani setiap orang. Dan sudah menjadi hak setiap manusia untuk menjalankannya sebagaimana yang diajarkan. Hal ini dengan sendirinya adalah hak asasi. Hak asasi, karena pendapat seseorang yang bergantung hanya pada bukti yang direnungkan oleh pikiran mereka sendiri, tidak bisa mengikuti ajaran dari orang lain: Hak ini juga asasi, karena apa yang disini merupakan hak terhadap seseorang adalah kewajiban terhadap sang pencipta.
Leland pun mengungkapkan sentimen dengan cara yang berbeda sama dengan menyatakan:
Setiap manusia harus memberikan pertanggungjawaban atas dirinya kepada Tuhan dan oleh karena itu setiap manusia seharusnya bebas untuk melayani Tuhan dengan cara terbaik yang bisa dia damai akan dengan hati nuraninya. Jika pemerintah bisa bertanggung jawab kepada individu dalam penilaian tersebut, biarkan mereka dikendalikan oleh hal itu dalam hal agama, jika tidak, biarkan mereka bebas.
John Leland sangat mengagumi pemikiran John Locke tentang pemerintah sebagai sebuah kesepakatan resmi di tengah orang-orang yang diperintah, serta pemerintahanan dan pemikiran Locke mengenai kebebasab beragama sebagai suatu hak yang mutlak yang tidak tunduk karena memasuki kesepakatan apa pun. John Leland telah bertugas dalam dua komite Baptis yang sudah mempunyai tekad untuk melobi Majelis Umum Virginia untuk mencabut pengukuhan keyakinan Anglikan sebagai agama resmi di negara bagian itu. Dia akan bertugas dalam satu komite sebelum meninggalkan negara bagian itu.
John Leland juga dikenal sebagai tokoh yang sangat kritis surat yang ditulis Februari 1788 menyertakan sebuah transkip atas keberatan poin demi poin dari John Leland terhadap konstitusi terhadap kebebasan beragama yang menjadi inti perjuangannya.
Kita bisa melihat poin pertama dan poin kesepuluh menjadi inti dari keprihatinannya:
Pertama. Tidak ada Undang-undang Hak-hak, setiap kali sejumlah orang mulai terlibat dalam suatu negara masyarakat, sejumlah hak individual harus diserahkan kepada masyarakat, tetapi harus ada suatu peringatan terhadap mereka yang tidak menyerah, kalau tidak semua hak alamiah dan domestik menjadi mutlak, yang sekaligus menimbulkan tirani, dan ini sama-sama perlunya dalam satu bentuk pemerintahan sebagaimana dalam bentuk yang lainnya.
Kesepuluh. Apa yang paling jelas dari semuanya-kebebasan beragama sangat tidak menjamin. Tidak ada uji agama yang diperlukan sebagai prasyarat untuk menduduki jabatan apapun di bawah Amerika Serikat, tetapi jika mayoritas Kongres bersama Presiden mendukung satu sistem dibandingkan yang lainnya, mereka mungkin mewajibkan semua yang lainnya untuk membayar dalam mendukung sistem mereka sekehendak mereka dan jika pun penindasan tidak terjadi, itu karena keringanan dari administrasi dan bukan karena pembelaan konstitusi apa pun, dan jika perilaku masyarakat sejauh ini rusak, sehingga mereka tidak dapat hidup dengan prinsip-prinsip Republik maka akan sangat berbahaya meninggalkan kebebasan beragama dalam kekuasaan mereka. (Joseph Spencer to James Madison, 28 Februari 1788, Papers of James Madison 2:541. Komentar Leland dan sebuah lampiran kepada Madison, dicetak ulang dalam Documentary History of the Constitution and the United Stated, 1786-1870, 5 vol. (Washington, DC Departement of State, 1905), 4:526-529. Hubungan antara Leland dan Madison dengan fokus pada Leland sebagai seorang pengkhotbah Baptis bukan hanya seorang warga negara pribadi. Diceritakan mendetail oleh Mark S. Scarbery, John Leland and James Madison: Religius Influence on the ratification of the Constitution and on the proposal of the Bill of Rights, Penn State Law Review 113 no.3 (April 2009): 733-800, kutipan dalam 797.
John Leland dikenal sebagai orang yang pintar berpidato tetapi sangat jenaka, di Virginia dia belajar seni protes aktif untuk memprotes pengukuhan agama Anglikan sebagai agama resmi di negara bagian itu. Pada tahun 1774 Leland mengubah keyakinannya menjadi seorang penganut Baptis di Massachusetts. Ketika dia tiba di Virginia banyak para pendeta Baptis mengalami pemukulan cambuk , denda dan juga di penjara, dia pernah mengalami pengalaman yang sangat buruk ketika dia sedang berkhotbah dia didatangi oleh seorang yang menghunus pedang yang berusaha untuk menghentikan khotbahnya tapi dia diselamatkan oleh istrinya yang pemberani, Sally, yang mencengkram tangan si penyerang dengan cengkraman tangannya yang kuat. Nyawanya diselamatkan oleh istrinya.
Di Virginia dia menemukan inspirasi politik yaitu mengenai Rancangan Undang-Undang Untuk Membangun Kebebasan Beragama Buatan Thomas Jefferson yang berhasil mendapat dukungan awal dikalangan para penganut Baptis pada tahun 1779 walaupun pada saat itu gagal menjadi sebuah hukum di Virginia. John Leland mempelajari dengan serius usulan undang-undang yang di buat oleh Jefferson dan kemudian melakukan pengamatan tentang agama dan pemerintahanan dalam Notes on Virginia. Kemudian dia sangat tertarik dengan gagasan Jefferson dan mereproduksi kata demi kata dalam tulisan-tulisannya sendiri di New England. Tapi dia belum melakukan kontak pribadi dengan Jefferson yang dia selalu sebut sebagai pahlawan saya hingga 1801.
Di Virginia dia terus berjuang dan juga membaca mengenai perjuangan James Madison dan juga pernyataan-pernyataannya yang melanjutkan perjuangan melawan penetapan agama Anglikan ketika Thomas Jefferson pergi ke Perancis pada tahun 1784. Dia mendukung perjuangan dengan jalan kampanye untuk mengumpulkan dukungan terhadap Memorial and Remonstrance Against Religius Assessment yang di buat oleh Madison yang isinya memprotes pemberlakuan pajak negara terhadap penganut Non-Anglikan untuk menyokong para pendeta dan gereja Anglikan.
John Leland sangat cermat dalam mempelajari Memorial karya Madison sama cermatnya dia mempelajari perundang-undangan yang dibuat oleh Thomas Jefferson, melalui dua orang yang sangat dia kagumi dari Virginia dia menemukan pemikiran John Locke dan kemudian sangat mengagumi pemikirannya bahkan pemikiran John Locke juga muncul dalam tulisan-tulisannya di kemudian hari. Di waktu senggang dia banyak membaca khususnya karya John Locke yang membuat orang merasa kagum terutama daya ingatnya yang sangat kuat dan kekuatan pikirannya yang sangat bersemangat. Itulah keyakinan yang dia perjuangkan.
James Madison terus berjuang pada bulan Februari 1788, James Madison mulai memperhitungkan kemampuan John Leland. Ketika dia berada di New York, James Madison mengetahui melalui surat dari Virginia bahwa sekarang John Leland adalah pemimpin Baptis yang mempunyai pengaruh yang kuat di Orange County dan dirinya sangat menentang pengesahan konstitusi. Popularitasnya sangat tinggi sekali dan reputasinya sangat luar biasa sebagai seorang tokoh politik berpengaruh. Dia mempunyai popularitas yang sangat tinggi di Virginia dalam lingkungan Baptis dan sangat terkenal sebagai seorang pengkhotbah yang lucu dan jenaka. Dia orang yang mempunyai prinsip kuat dan tegas. Bahkan banyak para penganut Baptis Virginia yang pada awalnya tidak mau atau ogah-ogahan untuk mendukung konstitusi dan perjuangan Madison untuk menjadi delegasi ke konvensi negara bagian. Walaupun mereka mendukung penghapusan uji agama dalam piagam baru, mereka merasa khawatir bahwa tanpa suatu perlindungan eksplisit terkait hati nurani mereka sebagaimana telah ditegaskan hanya di Virginia pada tahun 1786 dengan disahkannya Rancangan Undang-undang untuk membangun kebebasan beragama yang dibuat oleh Thomas Jefferson, mereka kemungkinan sekali lagi akan tunduk kepada penindasan agama dan politik oleh pemerintah Federal. Yang harus diketahui adalah tanpa suara dari penganut Baptis tersebut James Madison tidak akan terpilih sebagai delegasi tetapi tanpa adanya perjuangan James Madison yang tidak kenal lelah, kemungkinan adanya ratifikasi di Virginia sangat suram. John Leland, James Madison dan Thomas Jefferson adalah tokoh kunci dibalik semua peristiwa politik ini.
Pada tahun 1644 ketika dia berbicara mengenai hak-hak Muslim, dia pernah mempertanyakan apakah Muslim akan menjadi warga cinta damai, tetangga yang penuh kasih sayang dan ringan tangan, pedagang yang jujur dan adil, setia dan patuh pada pemerintahan sipil? Dia menjawab iya dan dia telah menyimpulkan bahwa orang-orang Turki Muslim memang bisa hidup harmonis di tengah orang-orang Kristen yang berlandaskan pada semua Akal dan Pengalaman di banyak kota dan kerajaan di dunia. Note pada masa itu Orang-orang Muslim identik dengan orang-orang Turki, penyebutan ini adalah hak yang umum pada abad 16 dan abad 17 di Eropa dan di Amerika. Bahkan para penganut Baptis juga mengatakan orang-orang Muslim Turki sebuah istilah yang sering digunakan atau umum digunakan dikalangan mereka.
Kebebasan yang saya perjuangan melebihi sekedar toleransi. Gagasan tentang tolerasi itu tercela, dianggap bahwa beberapa orang memiliki keunggulan diatas semuanya, untuk memberikan kesenangan, padahal semua harus sama-sama bebas, orang-orang Yahudi, Turki-Muslim, Pagan dan Kristen. Sumpah ujian dan keyakinan yang disahkan, harus dihindari sebagai kejahatan yang paling keji. John Leland, Virginia Chronicle, 1790. Note: John Leland, Virginia Chronicle 1790 dalam The Writings of the Late Elder John Leland, Including Some Events in His Life, Written by Himself, Ed. L.F. Greene (New York : G. W. Wood, 1845).
Dia berjuang demi kesetaraan karena melihat di tempat kelahirannya di Massachusetts adalah salah satu kejahatan yang paling keji karena mereka mengesahkan ketimpangan sosial agama dan politik lama setelah ratifikasi konstitusi pada 1788 dan pengesahan Amandemen Pertama pada tahun 1791. Perjuangannya terus membara. John Leland akan kembali ke New England dari Virginia, di negara bagian dia mana dia pertama kali memperjuangkan kebebasan agama dan kesetaraan politik, sekarang dia pergi kembali untuk berjuang yaitu untuk memperjuangkan hak-hak tersebut di Connecticut dan Massachusetts bukan hanya untuk penganut Baptis saja, tetapi untuk semua orang yang beragama, termasuk umat Muslim. Dia selalu mempunyai pemikiran bahwa suatu hari nanti Muslim akan menjadi warga Amerika. Dia mempunyai dedikasi yang sangat tinggi dalam memperjuangkan perkara hak-hak Muslim yang selalu bergema berulang-ulang dalam khotbah yang disampaikan dan tulisan editorial yang dia terbitkan sejak tahun 1790 sampai dia meninggal dunia. Dia berhasil sampai pengesahan Amandemen Keempat Belas pada tahun 1868 yang secara eksplisit melarang semua negara bagian untuk membatasi mengenai keistimewaan atau kekebalan warga negara atau meniadakan perlindungan hukum yang sama bagi setiap orang di dalam Yurisdiksinya yang berhasil untuk menghasilkan apa yang sudah dijanjikan oleh konstitusi dan Amandemen Pertama. Bagi John Leland sebuah toleransi adalah sebuah hak mutlak yang harus didapatkan bukan pemberian. Baginya itu bukan sesuatu yang bisa pemerintah langgar atau batasi bagi setiap orang yang beragama. John Leland dengan tegas memperjuangkan hak-hak umat Muslim, Katolik, Yahudi pada suatu era ketika inklusivitas semacam ini sama sekali tidak populer dan tidak biasa pada zamannya. Dia pernah hampir di bunuh ini adalah sebuah tragedi dalam hidupnya. Dalam perjalanan perjuangannya dia berhasil melampaui perjuangan Thomas Jefferson dalam mendesak pemisahan Gereja dan negara sebagai hal yang sangat mutlak. Sebagai seorang abolisionis dia akan mengembangkan lebih lanjut keyakinannya dalam universalitas nilai-nilai yang dia anut untuk hak-hak sipil untuk mencapai kesimpulan logis mengenai perbudakan yang akan mungkin ditentang dan tidak disetujui boleh Thomas Jefferson.
Bahkan John Leland berani untuk memprotes gagasan tentang sebuah persemakmuran Kristen, bagi dirinya harus dimusnahkan untuk selama-lamanya. Dia selalu mengatakan bahwa Kerajaan Yesus pada awalnya bukan di dunia ini dan dia dengan tegas mengecam semua pengukuhan Kristen oleh negara sebagai anti Kristokrasi yang bertentangan dengan kekristenan sejati. Dia juga berpendapat bahwa kegemaran dari para hakim yang terus menumpuk nilai kekristenan lebih banyak menimbulkan kerugian daripada yang ditimbulkan oleh segala penganiayaan. John Leland berusaha mempertahankan agama yang dijunjungnya dari kontrol negara yang selalu dia percayai merusak kekristenan dan telah menurunkannya menjadi setingkat dari kebijakan negara. Hal ini juga didukung oleh sebagian besar sesama penganut Baptis yang dengan tegas membatasi harapan mereka mengenai perluasan hak-hak sipil untuk semua umat Protestan tetapi John Leland selalu mengatakan tidak. Dia berpikir mereka secara alamiah telah berutang kepada semua orang beriman diantaranya dia selalu konsisten memperjuangkan hak-hak kaum Muslim.
Roger Williams juga merupakan tokoh yang menjadi inspirasi bagi John Leland karena pemikirannya tentang pemerintah dan agama pada abad 17. Roger Williams juga pernah di usir dari Persemakmuran Massachusetts karena dia dengan berani menentang campur tangan hukum dalam urusan agama. Roger Williams pernah menjadi penganut Baptis di Rhode Island dan juga terus menawarkan perlindungan di koloni Providence miliknya untuk mantan sesama penganut Baptis ketika mereka mendapat hukuman berupa cambuk dan di penjara di Massachusetts Bay. Dukungan John Leland untuk Hak-Hak Umat Muslim tetap dekat dan mendapatkan inspirasi dari perjuangan serta cita-cita Roger Williams daripada penganut Baptis di zamannya.
Salah satu pernyataan dari gagasan yang di buat adalah jutaan orang, perempuan dan anak-anak telah disiksa sampai mati untuk menghasilkan keseragaman, tetapi dunia belum maju satu inci pun ke arah itu. Dia menulis Pemerintah tidak lebih berkaitan dengan pendapat agama seseorang dibandingkan dengan prinsip matematika. Hal yang sama juga pernah diungkapkan oleh Thomas Jefferson dalam perundang-undangan di Virginia dengan mengatakan bahwa hak-hak sipil tidak memiliki ketergantungan dengan pendapat keagamaan kita, dibandingkan dengan pendapat kita dalam fisika atau geometri. Bahkan John Leland mengatakan : Biarkan setiap orang berbicara bebas tanpa rasa takut, mempertahankan prinsip yang dia percayai, beribadah sesuai dengan keyakinannya sendiri, walaupun percaya dengan satu Tuhan, tidak ada Tuhan, dua puluh Tuhan dan biarkan pemerintah melindunginya dalam melakukan hal itu.

Comments

Popular posts from this blog

Pekerjaan Anda

Ketika Anda saat ini sedang bekerja dalam sebuah perusahaan maka banyak sekali pekerjaan harian yang Anda harus lakukan. Seringkali walaupun itu adalah pekerjaan harian atau rutinitas dan Job Descriptions dari atasan yang diberikan kepada Anda tetap membuat Anda lelah. Tentu untuk mencari solusinya hal tersebut sangat penting bagi diri Anda untuk menyelesaikan semua pekerjaan tersebut. Anda merasa lelah hal itu merupakan hal yang wajar karena manusia bukan sebuah robot. Ada satu hal yang Anda harus lakukan untuk mengatasi semua masalah untuk membuat diri Anda maju di tempat kerja Anda, ketika Anda sedang mengalami  kejenuhan dalam bekerja, mulailah menciptakan sebuah solusi yang sederhana untuk menyelesaikan pekerjaan Anda supaya lebih cepat dan efisien sehingga mampu menciptakan motivasi bagi diri Anda supaya bisa bekerja lebih baik dan dalam periode tertentu akan memberikan kepercayaan diri yang besar bagi diri Anda untuk menjadi orang yang sangat sukses dalam bidang pekerjaan Anda.

Kenapa Banyak Industri Manufaktur Indonesia Bangkrut?

Semenjak Covid-19, ekonomi Indonesia berjalan sangat lambat, berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi nasional dilakukan. Tetapi hasilnya tidak seperti diharapkan walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen pertahun tetapi kelas menengah pasca Covid-19 semakin tertekan keadaannya dan terjadi PHK massal dimana-mana. Industri manufaktur tutup. Perang Ukraina vs Rusia dan perang di kawasan Timur Tengah yang membuat harga energi menjadi mahal dan memukul ekspor membuat daya saing global Indonesia di bidang perdagangan menurun. Berbicara industri manufaktur bangkrut karena memang sejak lama industri manufaktur kita masih banyak mempertahankan mesin-mesin lama untuk memproduksi produk. Trend teknologi di industri manufaktur dunia, banyak pabrik tidak segera meng-upgrade nya dengan alasan masih layak pakai untuk dipertahankan. Ini semua memicu pengembangan inovasi produk - produk baru terhambat. Belum lagi banyak kebijakan yang tumpang tindih sehingga menyulitkan pengusaha un

The Power of AI Changes the World.

The Power of AI Changes the World. SEPTO INDARTO's the Global Strategist 2024. China, America, England, Germany, France, India, Qatar, Taiwan are currently competing to create the most advanced AI technology in the world. These countries are not only developing programming languages but also driving the technology manufacturing industry for AI development such as the semiconductor industry. The future of the world lies in innovation in AI development for everyday life. Even India will develop AI tThe Power of AI Changes the Worldechnology for public health services for the Indian people so that all Indian residents totaling more than 1 billion have complete records of their health history and hospitals will easily recommend appropriate treatment to their patients according to health managed by AI. This is an extraordinary major progress. China through government policy will support AI technology by providing large amounts of funding and research facilities to companies that will de