Skip to main content

Jerman dan Migas Rusia

Apa yang terjadi di Jerman bisa terjadi di seluruh dunia ketika pengusaha dan serikat buruh Jerman ramai-ramai memprotes boikot keputusan Uni Eropa atas impor gas alam dari Rusia. Protes ini adalah wajar karena boikot gas alam dari Rusia akan menghancurkan perekonomian nasional Jerman. Associated Press (19/4/2022) melaporkan bahwa gabungan pengusaha dan pekerja di Jerman melihat langkah seperti itu akan sangat berbahaya karena akan menyebabkan penutupan pabrik dan banyak menyebabkan hilangnya pekerjaan dalam jumlah besar. Jerman saat ini adalah negara dengan kekuatan perekonomian terbesar di Uni Eropa. 
Rainer Dulger ketua kelompok pengusaha BDA dan Reiner Hoffman ketua Konferedasi Serikat pekerja DGN menyatakan: Embargo gas cepat atau lambat akan menyebabkan hilangnya produksi, penghentian, deindustrialisasi dan hilangnya pekerjaan kerja jangka panjang di Jerman. Jika hal ini dibiarkan bukan saja Jerman yang perekonomiannya akan rontok tetapi juga negara Uni Eropa lainnya. 
Sanksi terhadap Rusia sama sekali tidak efektif dan akan memukul balik perekenomian Uni Eropa. Sanksi dibuat oleh Uni Eropa kepada Rusia dengan tujuan untuk memberikan tekanan besar supaya perekonomian Rusia goyah tetapi hasilnya yang menjadi korban adalah perekonomian Uni Eropa. 
Pada tanggal 7 April 2022 para pemimpin Uni Eropa melakukan pertemuan dengan mendiskusikan untuk melakukan sanksi untuk melakukan sanksi untuk melarang impor baru bara dari Rusia yang akan di mulai pada bulan Agustus 2022. Ini akan menjadi sebuah pukulan yang sangat telak kepada Uni Eropa dimana 27 negara Uni Eropa yang mendapatkan sekitar 40 persen  gas alam dan 25 persen minyak dari Rusia. 
Septo Indarto
HRInnovative

Comments

Popular posts from this blog

Personal Branding Dalam Dunia Politik

Kenapa Banyak Industri Manufaktur Indonesia Bangkrut?

Semenjak Covid-19, ekonomi Indonesia berjalan sangat lambat, berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi nasional dilakukan. Tetapi hasilnya tidak seperti diharapkan walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen pertahun tetapi kelas menengah pasca Covid-19 semakin tertekan keadaannya dan terjadi PHK massal dimana-mana. Industri manufaktur tutup. Perang Ukraina vs Rusia dan perang di kawasan Timur Tengah yang membuat harga energi menjadi mahal dan memukul ekspor membuat daya saing global Indonesia di bidang perdagangan menurun. Berbicara industri manufaktur bangkrut karena memang sejak lama industri manufaktur kita masih banyak mempertahankan mesin-mesin lama untuk memproduksi produk. Trend teknologi di industri manufaktur dunia, banyak pabrik tidak segera meng-upgrade nya dengan alasan masih layak pakai untuk dipertahankan. Ini semua memicu pengembangan inovasi produk - produk baru terhambat. Belum lagi banyak kebijakan yang tumpang tindih sehingga menyulitkan pengusaha un...

Menjadi Presiden