Skip to main content

Kunjungan Ibu Megawati Ke Korea Selatan 2022

Kunjungan Ibu Megawati ke Korea Selatan 2022
Seoul Institute of The Arts (SIA) memberikan gelar Profesor Kehormatan kepada Presiden Kelima Republik Indonesia, Ibu Megawati Soekarnoputri. Gelar Profesor ini akan menjadi gelar yang kedua bagi Ibu Megawati. Gelar Profesor ini diberikan karena kontribusi beliau dalam memperjuangkan perdamaian di semenanjung Korea dan juga komitmen terhadap nilai kemanusiaan serta komitmen beliau dalam membangun demokrasi, lingkungan, kebudayaan. 
Ibu Megawati pernah juga menjadi utusan khusus Presiden Korea Selatan untuk ke Korea Utara dengan tujuan yaitu menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea. Korea yang terbagi menjadi Korea Selatan dan Korea Utara karena terjadinya perbedaan ideologi yang dianut semasa era Perang Dingin yang kemudian membawa perpecahan kepada kedua negara yaitu Korea Selatan dan Korea Utara. Ibu Megawati terus mendorong proses reunifikasi dengan cara damai melalui dialog dan kebudayaan. Sehingga mendapatkan sambutan baik di Korea Selatan dan di Korea Utara. 
Di Korea Utara, Ibu Megawati juga tokoh yang dikenal baik dan sangat diterima di Korea Utara karena sangat terkait dengan hubungan sejarah yaitu persahabatan Presiden Pertama Indonesia Bapak Soekarno dengan pemimpin Korea Utara Bapak Kim Il Sung. Presiden Soekarno juga pernah memberikan bunga anggrek yang dikenal dengan Kimilsungia yang menjadi persahabatan antara Indonesia dan Korea Utara. 

Comments

Popular posts from this blog

Personal Branding Dalam Dunia Politik

Kenapa Banyak Industri Manufaktur Indonesia Bangkrut?

Semenjak Covid-19, ekonomi Indonesia berjalan sangat lambat, berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi nasional dilakukan. Tetapi hasilnya tidak seperti diharapkan walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen pertahun tetapi kelas menengah pasca Covid-19 semakin tertekan keadaannya dan terjadi PHK massal dimana-mana. Industri manufaktur tutup. Perang Ukraina vs Rusia dan perang di kawasan Timur Tengah yang membuat harga energi menjadi mahal dan memukul ekspor membuat daya saing global Indonesia di bidang perdagangan menurun. Berbicara industri manufaktur bangkrut karena memang sejak lama industri manufaktur kita masih banyak mempertahankan mesin-mesin lama untuk memproduksi produk. Trend teknologi di industri manufaktur dunia, banyak pabrik tidak segera meng-upgrade nya dengan alasan masih layak pakai untuk dipertahankan. Ini semua memicu pengembangan inovasi produk - produk baru terhambat. Belum lagi banyak kebijakan yang tumpang tindih sehingga menyulitkan pengusaha un...

Menjadi Presiden