Skip to main content

Masa Depan Industri di Indonesia

 Kenapa Pemerintah Indonesia Selalu Menawarkan Tenaga Kerja Murah dan Ketersediaan Sumber Daya Alam Melimpah dan Pasar Kelas Menengah Untuk Menarik Investor Asing Masuk?


Selama puluhan tahun ini adalah resep paling ampuh dan kebijakan yang diterapkan untuk menarik investor asing untuk masuk ke Indonesia. Karena pemerintah Indonesia menyadari keterbatasan modal untuk membangun industri manufaktur yang membutuhkan biaya tinggi dan uang anggaran belanja negara lebih baik untuk program lainnya seperti biaya operasional negara dan lain sebagainya.  Pemerintah juga melihat untuk mengolah sumber daya alam untuk menjadi sebuah produk bernilai yang dibutuhkan membutuhkan ekosistem industri yang kuat dimana Sumber Daya Manusia berkualitas belum siap untuk menguasainya. Dalam hal ini kita bisa melihat dalam membangun ekosistem kendaraan listrik ketergantungan kita terhadap modal asing sebagai investor sangat tinggi untuk mengolah nikel sampai Elon Musk terus diajak diskusi untuk memberikan arahan dan perusahaan China dan Korea Selatan diminta untuk menyediakan teknologi untuk menciptakan baterai kendaraan listrik. Sementara keuntungan yang kita dapat adalah uang pajak. Untuk transfer teknologi membutuhkan waktu yang lama. Kelas menengah memang tumbuh besar di kota-kota besar, tetapi untuk produk teknologi tinggi selain gadget dan sejenisnya, masih perlu waktu untuk dipasarkan, bukan mereka tidak punya uang, karena masih harus mempelajari penggunaan produk teknologi baru yang masih belum familiar untuk mereka dan mereka cenderung untuk menunggu sampai menjadi trend.


Apakah Kebijakan Tersebut Bisa Dijalankan Terus?


Untuk menjawab pertanyaan tersebut akan sangat sulit bagi Indonesia untuk bersaing di era industri selanjutnya. Karena penguasaan teknologi tinggi belum mampu menciptakan perusahaan-perusahaan yang kuat, kasus PHK massal dari perusahaan-perusahaan Start Up dari era industri 4.0 adalah contoh bagaimana pemerintah harus menyadari bahwa teknologi yang masih bisa dijangkau oleh banyak warga belum cukup kuat untuk menciptakan arah bisnis yang kuat. Pemerintah Indonesia harus mengubah strategi kebijakan untuk membangun industri yang kuat. Bahwa industri kuat berkaitan dengan Sumber Daya Manusia dan Kekuatan Inovasi Teknologi.  Ini harus dibangun dan hasilnya tidak bisa cepat atau instan seperti kita menyeduh kopi instan.


Apakah Indonesia Harus Melihat Industri Masa Depan?


Industri berkaitan dengan perkembangan teknologi baru. Indonesia harus melihat industri masa depan untuk meningkatkan daya saing internasional, tetapi harus dibangun bertahap dengan kekuatan lokal seperti modal, teknologi dan sumber daya manusia. Jika ketergantungan terhadap Investasi asing maka yang akan di dapat sangat kecil dan tidak bisa memberikan manfaat dalam jangka panjang. Jika terlalu bergantung kepada Investasi Asing maka akan sulit sekali melakukan transfer teknologi dan Indonesia akan terus dibuat ketergantungan dalam jangka panjang. 


SEPTO INDARTO.

Comments

Popular posts from this blog

Pekerjaan Anda

Ketika Anda saat ini sedang bekerja dalam sebuah perusahaan maka banyak sekali pekerjaan harian yang Anda harus lakukan. Seringkali walaupun itu adalah pekerjaan harian atau rutinitas dan Job Descriptions dari atasan yang diberikan kepada Anda tetap membuat Anda lelah. Tentu untuk mencari solusinya hal tersebut sangat penting bagi diri Anda untuk menyelesaikan semua pekerjaan tersebut. Anda merasa lelah hal itu merupakan hal yang wajar karena manusia bukan sebuah robot. Ada satu hal yang Anda harus lakukan untuk mengatasi semua masalah untuk membuat diri Anda maju di tempat kerja Anda, ketika Anda sedang mengalami  kejenuhan dalam bekerja, mulailah menciptakan sebuah solusi yang sederhana untuk menyelesaikan pekerjaan Anda supaya lebih cepat dan efisien sehingga mampu menciptakan motivasi bagi diri Anda supaya bisa bekerja lebih baik dan dalam periode tertentu akan memberikan kepercayaan diri yang besar bagi diri Anda untuk menjadi orang yang sangat sukses dalam bidang pekerjaan Anda.

Kenapa Banyak Industri Manufaktur Indonesia Bangkrut?

Semenjak Covid-19, ekonomi Indonesia berjalan sangat lambat, berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi nasional dilakukan. Tetapi hasilnya tidak seperti diharapkan walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen pertahun tetapi kelas menengah pasca Covid-19 semakin tertekan keadaannya dan terjadi PHK massal dimana-mana. Industri manufaktur tutup. Perang Ukraina vs Rusia dan perang di kawasan Timur Tengah yang membuat harga energi menjadi mahal dan memukul ekspor membuat daya saing global Indonesia di bidang perdagangan menurun. Berbicara industri manufaktur bangkrut karena memang sejak lama industri manufaktur kita masih banyak mempertahankan mesin-mesin lama untuk memproduksi produk. Trend teknologi di industri manufaktur dunia, banyak pabrik tidak segera meng-upgrade nya dengan alasan masih layak pakai untuk dipertahankan. Ini semua memicu pengembangan inovasi produk - produk baru terhambat. Belum lagi banyak kebijakan yang tumpang tindih sehingga menyulitkan pengusaha un

The Power of AI Changes the World.

The Power of AI Changes the World. SEPTO INDARTO's the Global Strategist 2024. China, America, England, Germany, France, India, Qatar, Taiwan are currently competing to create the most advanced AI technology in the world. These countries are not only developing programming languages but also driving the technology manufacturing industry for AI development such as the semiconductor industry. The future of the world lies in innovation in AI development for everyday life. Even India will develop AI tThe Power of AI Changes the Worldechnology for public health services for the Indian people so that all Indian residents totaling more than 1 billion have complete records of their health history and hospitals will easily recommend appropriate treatment to their patients according to health managed by AI. This is an extraordinary major progress. China through government policy will support AI technology by providing large amounts of funding and research facilities to companies that will de